inilah blog para orang gila tapi jangan salahkan kami para biologiawan karna sesungguhnya kami utu sehat dan gagah perkasa kuat iman dan jasmanikan anak biologi

Tuesday, July 27, 2010

dasar ............................

kemarin telah merusak mata dan telingaku melhat beberapa dan hampir 70% bangku bangku emas kandang terisi oleh tandatangan tandatangan saja yang da[at di meja.

Wednesday, July 14, 2010

maju

hak sang cipta tak terkendali karena hanya Dialha yang bisa mengendalikan Nya

Tuesday, July 13, 2010

dewan harimau dunia di bali

DENPASAR,  Keberadaan jenisharimau kini kritis.  Di seluruh dunia hanya tersisa sekitar 3.200 ekor meliputi enam sub-spesies, yaitu Harimau Sumatera, Bengal, Amur, Indochina, China Selatan, dan Malaya.
Ancaman utama kepunahannya mencakup hilang dan terfragmentasinya habitat yang tidak terkendali, berkurangnya jumlah mangsa alami, perburuan dan perdagangan ilegal, serta konflik dengan masyarakat yang tinggal di sekitar habitat harimau.
Laporan itu disampaikan Kementerian Kehutanan RI menyambut penyelenggaraan pertemuan delegasi 13 negara yang memiliki harimau alam bertajuk "Pre Tiger Summit Partners Dialogue Meeting" di Ayodya Resort Bali, Nusa Dua, Senin (12/7/2010).
Kegiatan yang dijadwalkan dibuka Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan tersebut, merupakan persiapan sebelum digelar konferensi internasional konservasi harimau tingkat kepala negara "World Tiger Summit" yang direncanakan dilaksanakan di Saint-Peterburg, Rusia pada 15 - 18 September 2010.
Menurut Ketua Forum Harimau Kita Hariyo T Wibisono, dalam penjelasan bersama Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Dr Ir Harry Santoso, sub-spesies yang ada di Indonesia, Harimau Sumatera, kini populasinya sekitar 400 ekor.
Populasi sebanyak itu, mewakili 12 persen dari total satwa langka itu di dunia. Hal tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara kunci dalam pelestarian harimau di dunia.
"Ironisnya, habitat Harimau Sumatera telah menyusut hampir 50 persen dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. Sekitar 70 persen dari habitat tersisa tersebut berada di luar kawasan konservasi yang tersebar pada setidaknya 20 petak hutan yang terisolasi satu dengan lainnya," papar Hariyo.
Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa sebagian besar populasi Harimau Sumatera yang tersisa tidak dalam perlindungan yang memadai. "Oleh karena itu, menjadi penting bagi warga negara Indonesia untuk segera merapatkan barisan dan mengambil langkah konservasi yang konkret dan tepat, agar Harimau Sumatera tidak bernasib sama dengan kedua saudaranya yang lebih dahulu punah, yaitu Harimau Jawa dan Bali," ujarnya.
Direktur Eksekutif WWF-Indonesia Dr Efransjah menilai pentingnya langkah penyelamatan habitat yang tersisa, restorasi kawasan kritis, serta mengimplementasikan tata ruang yang mendukung pembangunan secara lestari, guna memberikan wilayah jelajah yang cukup bagi Harimau Sumatera.
"Masalah pentingnya meminimalisir kemungkinan konflik dengan manusia, perlu menjadi agenda bersama dalam penyelamatan satwa dilindungi tersebut," katanya menegaskan.
Ia menambahkan bahwa penyelamatan hutan, penataan ruang secara lestari dan restorasi kawasan kritis habitat Harimau Sumatera juga sangat sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia kepada dunia dalam upaya mengurangi emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan.
KETAPANG, — Komunitas Burung Ketapang, Kalimantan Barat, kembali menemukan burung langka di kabupaten itu yang dikenal sebagai gajahan timur atau dengan nama Latin Numenius madagascariensis atau Far Eastern curlew.
Menurut Abdurahman Al Qadri dari Komunitas Burung Ketapang, Minggu (11/7/2010), burung gajahan timur tersebut ditemukan di tepi pantai Dusun Segak, Desa Sei Jawi, Kecamatan Matan Hilir, arah selatan Ketapang.
"Saya bersama peneliti burung Indonesia dari Belanda berhasil mengabadikan burung air tersebut yang suka mencari makan di tepi pantai yang berlumpur," katanya.
Sementara itu, pengamat burung dari Belanda, Dr Bas van Balen, menjelaskan, belum ada catatan mengenai penemuan burung gajahan timur di Kalimantan Barat.
Penemuan itu, kata dia, menghapus teori tentang burung berkik di Kalimantan Barat. Ia menambahkan, temuan burung langka itu menjadi perhatian para pengamat burung se-Indonesia. "Menarik diteliti temuan Komunitas Burung Ketapang itu," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ketapang Yudo Sudarto mengatakan, temuan komunitas itu sangat mengejutkan para pengamat burung nasional dan internasional.
"Kami berharap kekayaan dan keanekaragaman flora dan fauna Kabupaten Ketapang menjadi magnet tersendiri bagi turis lokal dan mancanegara dalam mempromosikan pariwisata daerah Ketapang," katanya.
Yudo menambahkan, hobi mengamati burung di Ketapang memang baru dan diharapkan dapat menambah ilmu, wawasan, dan ilmu pengetahuan dalam pelestarian lingkungan hidup.sumber kompas

kumpulane anak biologi

19-23 Juli 2010,Indonesia menjadi tuan rumah konferensi internasional Association for Tropical Biology and Conservation (ATBC) 2010 yang akan digelar di Bali. ATBC merupakan organisasi profesi terbesar dan tertua di dunia di bidang biologi dan pelestarian alam tropika.

Ini merupakan konferensi tahunn kesepuluh yang digelar ATBC secara rutin. Kali ini, ATBC 2010 mengangkat tema "Tropical biodiversity: surviving the food, energy, and climate crisis". Tema tersebut sesuai dengan kondisi saat ini karena keanekaragaman hayati sangat erat kaitannya dengan ketiga hal yang menjadi tantangan manusia saat ini dan di masa mendatang.

"Hampir semua ahli bidang biologi tropika akan hadir," ujar Dr Adi Basukriadi, Dekan Fakultas MIPA Universitas Indonesia yang juga Ketua Panitia Pengarah ATBC 2010. Menurutnya, ini merupakan konferensi biologi tropika terbesar yang digelar setiap tahun. Konferensi terbesar bidang biologi tropika tersebut total akan dihadiri sekitar 900 peserta dari 60 negara di dunia.
Beberapa pembicara inti antara lain Michael Donoghue, profesor dari Departemen Ekologi dan Biologi Evolusi Universitas Yale, AS. Charlie Veron, mantan kepala Saintis Australian Intitute of Marine Sciences. Kathy MacKinnon, mantan Lead Biodiversity Specialist in the Environment Departement of World Bank. Frans Bongers, Presiden ATBC dan profesor ekologi hutan tropis dari Universitas Waginingen.

Dari Indonesia akan menjadi pembicara inti antara lain Profesor Umar Anggara Jenie, mantan Kepala LIPI yang akan berbicara soal bioetika. Selain itu, Daniel Murdiyarso, Ilmuwan Senior Center for International Forestry Research.

Dr Didi M Indrawan, Ketua ATBC-Asia Pacific yang juga Sekretaris Panitia ATBC 2010 mengatakan baru kali ini sambutan peserta konferensi sangat antusias. Bahkan, empat bulan sebelum pelaksanaan, tiket konferensi telah habis.semoga setelah terlaksana konferensi ini maka akan baik dan mewujudkan dunia menjadi lebih baik dalam biodiversitas dan juga penguatan bidang biologi

Saturday, July 10, 2010

hah ..hutan kelapasawit,....???? apaan tuh ...

10 Februari 2010. Berikut sedikit kutipan dari pernyataan Dirjen Bina Produksi Kehutanan tersebut: 
Kami sedang membuat kerangka kebijakan supaya sawit itu menjadi tanaman hutan. Jadi, kedepan izin Hutan Tanaman Industri (HTI) kepada para pengusaha bisa dipakai untuk tanaman sawit. Ini juga untuk menjawab kritik dunia internasional selama ini bahwa sawit Indonesia telah menyebabkan konversi hutan menjadi perkebunan sawit. Kalau sawit ditanami di areal hutan maka tidak ada lagi konversi areal hutan menjadi perkebunan."
             Hutan dipandang sebagai suatu ekosistem dikarenakan hubungan antara masyarakat tumbuh-tumbuhan pembentuk hutan, wildlife dan lingkungannya tidak berdiri sendiri, tetapi saling mempengaruhi dan sangat erat kaitannya, serta tidak dapat dipisahkan karena saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. Beberapa definisi hutan yang lazim digunakan : 1. Hutan ialah kesatuan ekosistem berupa haparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang disominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41 tahun 1999). 2. Hutan adalah lapangan yang ditumbuhi pepohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya atau ekosistem (Kadri, dkk 1992). 3. Hutan adalah masyarakat tetumbuhan yang dikuasai atau didominasi oleh pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan di luar hutan (Soerianegara, dkk 1982). 4. Hutan adalah masyarakat tetumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis. Proses alam yang dimaksudkan dari beberapa definisi diatas ialah : 1. Proses siklus air dan pengawetan tanah (hydro-orologis), 2. Proses pengendalian iklim, 3. Poses kesuburan tanah, 4. Keanekaragaman hayati (plasma nutfah), 5. Kekayaan sumberdaya alam, 
dari situ khan sudah jelas bahwa hutan itu apa... bahwa masyarakat tetumbuhan yang hidup yang dilingkupi dengan sumberdaya hayati yang kompleks yang membentuk klimaksasi atau keseimbangan yang dinamis . apakah cocok sebuah perkebunan kelapa sawit menjadi hutan apakah sudah cukup untuk menjadi hutan . seakan akan definisi hutan telah berubah dari rerimbunan pohon yang banyak saja tidak mengandung semua aspek .
padahal UU No.41 tahun 1999 saja, Indonesia sudah mengalami kehilangan tutupan hutan yang sangat cepat yaitu mencapai angka 1,7 juta Ha pertahun sehingga apa yang terjadi jika hutan dijadikan HTI .bagaiamana dengan biodiversitas kita indonesia ini lama lama akan hilang dengan sekejap satwa satwa langka akan lenyap
saya hanya mewanti wanti tentang biodiversitas kita jiak mana HTI terus yang di ungkapkan dan dibesarkan sedangkan hutan terus menurun dengan pencurian hutan dan pencurian satwa, kebakaran hutan yang terus menerus terjadi karena memang penjaga nya memang sangatlqah miinim sehingga kejadian initerus berulang ...... harus ada perlu tindakan , bantuan masyarakat setempat, pendidikan kehutanan dan juga perlu peran penting dari pemerintah .
bedakan foto diatas dengan dibawah
salam lestari ......
cowpet haliaster.. 

16 lankah hijau kantormu rek ....

ada  16 langkah hijau yang telah dilakukan di kantor , barangkali hal serupa bisa juga anda lakukan di kantor anda.
  1. Jika anda tidak memakai komputer lebih dari 2 jam, matikanlah computer anda (dalam posisi shut down). Jika posisi komputer masih “standby” ini masih akan menyerap energi listrik
  2. Mendengarkan musik di computer dengan earphone akan lebih hemat dibanding memakai speaker yang mengeluarkan suara. Jika anda meninggalkan meja kerja anda, pastikan musik di computer anda telah mati. Jangan biarkan komputer “bernyanyi” tanpa fungsi atau tanpa ada yang mendengarkannya.
  3. Matikan listrik pada ruangan yang tidak memerlukan terus menerus, misalnya di gudang atau kamar mandi. Lampu dinyalakan hanya ketika kita memerlukannya.
  4. Gunakan bohlam lampu yang hemat energi. Lebih baik menggunakan merk terkemuka yang sudah teruji seperti Phillip atau Oshram. Gunakan juga baterai yang bisa diisi ulang (charge).
  5. Jika jam kerja sudah selesai dan anda akan pulang, pastikan computer dan alat yang menggunakan listrik (seperti radio, tape, TV, telepon sentral) sudah mati. Kemudian pastikan sumber listrik telah dicabut maka ini akan tetap mengkonsumsi listrik hingga 40%.
  6. Penghematan kertas:
    • Untuk laporan bulanan, tidak perlu dicetak, cukup kirim dalam bentuk digital. Menyimpan laporan dalam bentuk digital akan menghemat banyak kertas. Laporan diprint jika dianggap diperlukan saja.
    • Untuk mencetak (print) dokumen yang tidak resmi atau draft, cetak di cetak secara bolak-balik.
    • Gunakan amplop bekas untuk menyimpan dokumen atau bungkus atau berkirim surat secara internal yang tidak bersifat formal.
    • Gunakan kertas yang tidak berlapis plastik.
    • Orint email yang penting bisa di print dikertas bekas ( yang sudah terpakai, tapi sisi lainnya masih kosong)
    • Untuk kliping berita koran gunakan kertas bekas yang masih layak.
  7. Untuk menyimpan CD, gunakan bungkus kertas yang dibuat dari kertas bekas. Box plastik CD hanya digunakan ketika untuk dikirim via pos.
  8. Jika memungkinkan, gunakan alat tulis (pen) yang bisa diisi ulang. Gunakan juga tinta printer yang bisa diisi ulang.
  9. Lebih baik gunakan kipas angin daripada AC. Jika ruangan ditinggalkan, pastikan kipas angin dalam posisi off/mati.
  10. Gunakan perkakas kantor (furniture) yang ramah lingkungan, seperti kayu daur ulang
  11. Nasi bungkus (bungkus dari plastik) tidak boleh ada di kantor ProFauna. Lebih baik menggunakan kotak makanan yang bisa dipakai berulang kali, bukan sekali pakai. Jangan membeli minuman yang memakai kemasan plastik yang sekali pakai. Jika misalnya anda beli minuman es/jus untuk diminum di kantor, bawalah gelas sendiri.
  12. Tidak boleh merokok di dalam ruangan kantor. Diperbolehkan merokok di teras atau di luar kantor.
  13. Tanamlah pohon atau bunga di kantor. Pastikan tanaman tersebut disiram dan dirawat secara rutin sehingga bisa tumbuh dan menyumbangkan oksigen bagi kita.
  14. Jika berbelanja bawalah tas/ kantong belanja sendiri. Katakan tidak terhadap plastik/tas kresek yang diberikan oleh toko atau mall.
  15. Jika jarak kantor dan rumah anda relatif dekat, berjalan kaki lah atau naik sepeda pancal. Jika harus naik kendaraan motor pribadi, pastikan kendaraan Anda adalah kendaraan yang hemat BBM dan minim polusi. Kendaraan yang dirawat dengan rutin akan menghemat BBM.
  16. Tampil menarik atau cantik di kantor akan membuat suasana kantor ceria, tapi pastikan kosmetik anda adalah produk yang ramah lingkungan dan non animal testing.

Thursday, July 08, 2010

catatan sang babu haliasterian

sore hari ini kian memadati seluruh otakku , mataharia nampak mjulai malu untuk menampakkan batng hidung nya sembari ku duduk di depan komputer biolib memandang apa yang telah terjadi pada dunia .....
kebisingan moral terus berimplikasi pada jiwa. korupsi, zina pembunuhan atau hal lain yang serupa . apa yang terjadi pada indonesia ku ini yang tercinta, seakan tia[p jam tak pernah ada yang tak berita tentang hal hal tersebut. walaupun tidak ada urusannya dengan aku sendiri disini tapi membuatku semakin merunduk kepala dan isak hati yang dalam. ada apa dengan indonesiaku ini.
setelah melihat itu semua aku ingin kembali padamu alam . dimana keadaan tenang sunyi dan hanyalah suara suara indah alami dari sang alam. ku bersama haliasterian ingin mendaki gunung merbabu mungkin lewad selo apapun salatiga, ingin melepaskan dan melampiaskan hal pekat dalam diriku.aku akan mengkalibrasi kan seluruh jiwaku dari kuliah,ujian, praktikum, organisasi dan hal hal yang terjadi pada diriku dan indonesiaku yang terjadi ini. aku berada disini bersama haliaster ingin mengabdikan diri pada alam karena kami seorang pecinta alam yang bergerak di Biologi karena kita mang ya anak biologi fmipa undip. tapi wujud asli ku jauh dari biologi karena dulunya ja benci eh malah masuk biologi ini .... ya sudahlah terima lapang dada dan juga gara gara masuk sini aku ketemu dengan haliaster menemaniku kembali ke alam bebas ini .....
banyak proker yang harus dijalankan aslinya pusing sih tapi ini berkaitan dengan alam yaitu tembalang campuz biodeversity dan juga taman kota yang mau di ajuin menjadi proker besar kita ini di haliaster .pertama aku gag mau menjadi ketua haliaster karena beban moral yang sangad berat terhadap haliaster , penghuni alam haliaster mr. big boz penunggu biolib.tapi aku khan cuba padahal nilai tentang biologiku sangadlah jelek palagi tentang taksonomi padahal khan ini bergelut juga tentang klasifikasi tumbuhan ataupun hewan tapi gak papa banyak teman teman yang gila yang senantiasa membantu ku semua .
visi kita kali ini ialah memujudkan haliaster menjadi pentu gerbang biodiversitas semarang . jadi merupakan tuuan yang sangad lah panjang, dan hanya ungkapan kita bisa .......
salam lestari .......
salam konservasi .....
Haliaster ......
koak ....koakk....kak.....

anilisis kuadrat

Log yang ini tentang analisis yang pake kuadrat....
Beberapa metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam praktikum kali ini hanya menitik beratkan pada penggunaan analisis dengan metode kuadrat (Surasana, 1990).
Metode kuadrat, bentuk percontoh atau sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran yang menggambarkan luas area tertentu. Luasnya bisa bervariasi sesuai dengan bentuk vegetasi atau ditentukan dahulu luas minimumnya. Untuk analisis yang menggunakan metode ini dilakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi (Surasana, 1990).


Kelimpahan setiap spesies individu atau jenis struktur biasanya dinyatakan sebagai suatu persen jumlah total spesises yang ada dalam komunitas, dan dengan demikian merupakan pengukuran yang relatife. Secara bersama-sama, kelimpahan dan frekuensi adalah sangat penting dalam menentukan struktur komunitas (Michael, 1994).
Sistem Analisis dengan metode kuadrat:
Kerapatan, ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasijenis tumbuhan di dalam area tersebut. Kerimbunan ditentukan berdasarkan penutupan daerah cuplikan oleh populasi jenis tumbuhan. Dalam praktikum ini, khusus untuk variabel kerapatan dan kerimbunan, cara perhitungan yang dipakai dalam metode kuadrat adalah berdasarkan kelas kerapatan dan kelas kerimbunan yang ditulis oleh Braun Blanquet (1964). Sedangkan frekuensi ditentukan berdasarkan kekerapan dari jenis tumbuhan dijumpai dalam sejumlah area sampel (n) dibandingkan dengan seluruh total area sampel yang dibuat (N), biasanya dalam persen (%) (Surasana, 1990)..
Keragaman spesies dapat diambil untuk menanadai jumlah spesies dalam suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah spesies diantara jumlah total individu dari seluruh spesies yang ada. Hubungan ini dapaat dinyatakan secara numeric sebagai indeks keragaman atau indeks nilai penting. Jumlah spesies dalam suatu komunitas adalah penting dari segi ekologi karena keragaman spesies tampaknya bertambah bila komunitas menjadi makin stabil (Michael, 1994).
Nilai penting merupakan suatu harga yang didapatkan dari penjumlahan nilai relative dari sejumlah variabel yangb telah diukur (kerapatan relative, kerimbunan relative, dan frekuensi relatif). Jika disususn dalam bentuk rumus maka akan diperoleh:
Nilai Penting = Kr + Dr + Fr
Harga relative ini dapat dicari dengan perbandingan antara harga suatu variabel yang didapat dari suatu jenis terhadap nilai total dari variabel itu untuk seluruh jenis yang didapat, dikalikan 100% dalam table. Jenis-jenis tumbuhan disusun berdasarkan urutan harga nilai penting, dari yang terbesar sampai yang terkecil. Dan dua jenis tumbuhan yang memiliki harga nilai penting terbesar dapat digunakan untuk menentukan penamaan untuk vegetasi tersebut (Surasana, 1990).
berikut langkah2 kerja jika anda akan melakukan penelitian/analisis vegetasi metode kudrat:
  1. Menyebarkan 5 kuadrat ukuran 1 m2 secara acak di suatu vegetasi tertentu.
  2. Melakukan analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi.
  3. Melakukan perhitungan untuk mencari harga relatif dari setiap variabel untuk setiap tumbuhan.
  4. Melanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis tumbuhan.
  5. Menyusun harga nilai penting yang sudah diperoleh pada suatu tabel dengan ketentuan bahwa tumbuhan yang nilai pentingnya tertinggi diletakkan pada tempat teratas.
  6. Memberi nama vegetasi yang telah digunakan berdasarkan 2 jenis / spesies yang memiliki nilai penting terbesar.

analisis vegetasi

Metode titik dan garis
Metodologi-metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam praktikum kali ini hanya menitik beratkan pada penggunaan analisis dengan metode garis dan metode intersepsi titik (metode tanpa plot) (Syafei, 1990).
Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada (Syafei, 1990).

Metode garis merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa garis. Penggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada kompleksitas hutan tersebut. Dalam hal ini, apabila vegetasi sederhana maka garis yang digunakan akan semakin pendek. Untuk hutan, biasanya panjang garis yang digunakan sekitar 50 m-100 m. sedangkan untuk vegetasi semak belukar, garis yang digunakan cukup 5 m-10 m. Apabila metode ini digunakan pada vegetasi yang lebih sederhana, maka garis yang digunakan cukup 1 m (Syafei, 1990).
Pada metode garis ini, system analisis melalui variable-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi yang selanjutnya menentukan INP (indeks nilai penting) yang akan digunakan untuk memberi nama sebuah vegetasi. Kerapatan dinyatakan sebagai jumlah individu sejenis yang terlewati oleh garis. Kerimbunan ditentukan berdasar panjang garis yang tertutup oleh individu tumbuhan, dan dapat merupakan prosentase perbandingan panjang penutupan garis yang terlewat oleh individu tumbuhan terhadap garis yang dibuat (Syafei, 1990). Frekuensi diperoleh berdasarkan kekerapan suatu spesies yang ditemukan pada setiap garis yang disebar (Rohman, 2001).
Sedangkan metode intersepsi titik merupakan suatu metode analisis vegetasi dengan menggunakan cuplikan berupa titik. Pada metode ini tumbuhan yang dapat dianalisis hanya satu tumbuhan yang benar-benar terletak pada titik-titik yang disebar atau yang diproyeksikan mengenai titik-titik tersebut. Dalam menggunakan metode ini variable-variabel yang digunakan adalah kerapatan, dominansi, dan frekuensi (Rohman, 2001).
Kelimpahan setiap spesies individu atau jenis struktur biasanya dinyatakan sebagai suatu persen jumlah total spesises yang ada dalam komunitas, dan dengan demikian merupakan pengukuran yang relatife. Dari nilai relative ini, akan diperoleh sebuah nilai yang merupak INP. Nilai ini digunakan sebagai dasar pemberian nama suatu vegetasi yang diamati.Secara bersama-sama, kelimpahan dan frekuensi adalah sangat penting dalam menentukan struktur komunitas (Michael, 1994).
nah jika anda ingin melakukan analisis vegetasi ini, berikut panduan singkat prosedur pelaksanaannya!

  • Metode Garis

  1. Menyebarkan 10 garis masing-masing sepanjang 1 meter secara acak atau sistematis.

  2. Melakukan analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi.

  3. Melakukan perhitungan untuk mencari harga relatif dari setiap variabel untuk setiap tumbuhan.

  4. Melanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis tumbuhan.

  5. Menyusun harga nilai penting yang sudah diperoleh pada suatu tabel dengan ketentuan bahwa tumbuhan yang nilai pentingnya tertinggi diletakkan pada tempat teratas.

  6. Memberi nama vegetasi yang telah digunakan berdasarkan 2 jenis / spesies yang memiliki nilai penting terbesar.

  • Metode Intersepsi Titik

  1. Membuat 10 titik yang masing-masing titik berjarak 10 cm pada seutas tali raffia.

  2. menancapkan kawat atau lidi pada setiap titik dan menebar tali raffia tersebut secara acak atau sistematis.

  3. Melakukan analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi pada setiap tumbuhan yang mengenai setiap kawat atau lidi tersebut.

  4. Melakukan 10 kali pengamatan, sehingga akan diperoleh 10 seri titik.

  5. Melakukan perhitungan untuk mencari harga relatif dari setiap variabel untuk setiap tumbuhan.

  6. Melanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis tumbuhan.

  7. Menyusun harga nilai penting yang sudah diperoleh pada suatu tabel dengan ketentuan bahwa tumbuhan yang nilai pentingnya tertinggi diletakkan pada tempat teratas.

  8. Memberi nama vegetasi yang telah digunakan berdasarkan 2 jenis / spesies yang memiliki nilai penting terbesar
Daftar Rujukan:
Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta: UI Press.
Rohman, Fatchur dan I Wayan Sumberartha. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi . Semarang: JICA.
Haliaster. 2009. Buku Pedoman Pendidikan Dasar Haliaster. Semarang: haliaster press