apa .......

aku pernah mendengar bahwa hidup itu sulit ........ aku pernah melihat bahwa deretan manusia berjajar .....
aku pernah merasakan bahwa mengemis itu makan hati .....  aku pun tau itu ,,,........

doa dedaunan .....

alllahuakbar allahuakbar " begitulah adzan telah menggema seantero desa dari masjid yang lusut, berdinding tebal seakan mengetahui bahwa masjid tersebut telah berusia tua. Genting genting yang sudah kian rapuh serta dedaunan dari Albizia saman menutupi tanah sekeliling masjid tersebut. jka malam pun tiba korek pun dinyalakan diatas lilin maupun lampu badai karena memang masjid ini tidak mempunyai lampu ataupun listrik saking tidak kuatya untuk membayarnya. Kuburan yang menggema " itulah ungkapan yang cocok untuk sebuah masjid kecil tersebut.
kian shaf shaf tak kunjung dipenuhi paling banyak itu cuma empat puluh lima orang dan itu ketika hari jumat saja apabila sholat subuh hanya ada imam dan makmum, jikalau dhuhur datang ada lima orang tersebut itu berikutnya sesampai subuh kembali dan itu semua adalah pengurus takmir masjid sendiri. tidak tahu yang pada kemana mungkin saja pada melaksanakan ibadah shalat di massjidil haram semua atau di masjid alamunawaroh madinah, memang kita harus berhusnudzon terus sembari menggemakan istigfar dala jantung kita. misal dari Haji Kosim tersebut yang sebagai imam tersebut selalu memulyakan dengan terus bertasbih di masjid yang lusut tersebut.
"alhamdulillah ya pak shodaqoh jariyah pada minggu ini mendapatkan 15 ribu " kata pengurus kepada Haji Kosim . " alhamdulillah ya ... jadi total kas masjid sekarang ada berapa ya? " Tanya H.Kosim. " Jumlah Total ada 65 ribu pak ..." " apakah bisa cukup untuk mendaftarkan untuk pemakaian Listrik mang ..? Sahut Haji Kosim lagi ... "  wah itu masih sangat kurang sekali pak kemungkinan bisa dibelikan saja sebungkus lilin saja untuk bulan ini pak..". terenyuh sekali di hati Haji Kosim tersebut sambil terus menggetarkan hatinya dengan kalimat subhanallah subhanallah .....

setelah perhitungan sodaqoh di hari jumat sekira mata Haji Kosim terlintas di halaman masjid tersebut dengan seorang nenk tua yang membungkuk sambil memunguti dedaunan berada di halaman. seketika itu pula langsung dihampiri nyanenek tersebut dan menanyakan ." nenek ... apa gerangan nenek membersihkan halaman masjid ini , bukanlah nenek sudah tua ? biarkanlah saja saya yang membersihkannya nek ....?" Tanya Haji Kosim. " tidak usah aja biar aku saja yang mengambil dedaunan ini karena dosaku yang sangat menggunung tersebut bisa teruarai lepas .... mungkin dengan mengambil dedaunan ini aku bisa terlepas dari dosa dosa ku ang terlampoi .." jawab si Nenenk . tak kuasa Hati Haji Kosim ini memandang langsung diambilnya sapu lalu mengikuti membantu sang Nenenk tersebut, " jangan bantu aku! apalagi dengan sapu mu itu biarkan aku saja yang memungut dedaunan tersebut tanpa menggunakan sapu tersebut!" Tangkas sang Nenek ......

bagaimana kisah selanjutnya ...?
tobe continued.....