inilah blog para orang gila tapi jangan salahkan kami para biologiawan karna sesungguhnya kami utu sehat dan gagah perkasa kuat iman dan jasmanikan anak biologi

Tuesday, March 23, 2010

daun sirih on the mitos

Saat ini, kebersihan dan perawatan tubuh sudah menjadi hal yang penting. Bagaimana tidak, kondisi lingkungan sekeliling sudah semakin memburuk membuat kita semakin awas dengan kesehatan tubuh kita. Sebut saja polusi udara, cahaya matahari semakin panas, musim tidak menentu, dan lainnya ikut mempengaruhi kesehatan tubuh, termasuk tumbuh dan berkembangnya virus dan jamur pada tubuh kita.
Bagi wanita, kebersihan dan perawatan tubuh memegang peranan yang sangat vital. Karena perbedaan struktur tubuh antara wanita dengan lelaki, menjadikan wanita memiliki kebutuhan sendiri dan unik yang tidak dimiliki lelaki. Melihat kondisi demikian, dengan melalui riset yang mendalam, maka PT UNZA VITALIS INDONESIA mengeluarkan SUMBER AYU Sabun Daun Sirih. Produk sabun pembersih daerah kewanitaan yang dijamin keamanan dan kenyamanannya bagi daerah kewanitaan. Dengan kandungan daun sirih yang telah teruji klinis dan pH balance 3.5 menjadikan SUMBER AYU Sabun Daun Sirih produk yang sangat aman digunakan . Sebagai merk yang mengkhususkan diri pada masalah kewanitaan, produk – produk Sumber Ayu telah melalui penelitian dan pengujian yang ketat untuk memastikan bahwa produk yang mereka keluarkan aman untuk pemakaian sehari-hari. Selain untuk menjaga kebersihan area kewanitaan, produk ini dapat berfungi untuk mengatasi pertumbuhan jamur penyebab keputihan. Kandungan zat di dalam sabun pembersih itu juga berasal dari bahan-bahan alami. Seperti daun sirih, ekstrak pinang, gambir, dan kepel. Hadirnya produk Sumber Ayu Daun Sirih ini juga memberikan penegasan tentang 10 mitos tentang daun sirih. Mitos-mitos inilah yang kerap menjadi pegangan masyarakat awam. Sehingga meskipun telah digunakan sejak jaman nenek moyang, masih banyak persepsi yang salah tentang manfaat daun sirih itu sendiri.
ADAPUN 10 MITOS TERSEBUT ADALAH:
Mitos pertama, takut menyebabkan vagina menjadi kering. Padahal kekeringan pada vagina bukan disebabkan dari penggunaan daun sirih jika digunakan sesuai aturan dan digunakan pada bagian luar vagina. Sebagai informasi, keringnya vagina disebabkan dua faktor, yaitu fisik atau psikis, atau kombinasi keduanya. Dari sisi faktor fisik, kekeringan vagina terjadi saat tubuh perempuan tidak bekerja sebagaimana seharusnya, atau rusak karena bahan kimia. Sedangkan dari faktor psikis, vagina yang kering berlebihan bisa timbul karena tekanan mental seperti stres atau depresi.
Mitos kedua yakni takut menyebabkan kanker rahim. Padahal penggunaan daun sirih tidak akan menyebabkan kanker rahim. Kanker dapat terjadi lebih karena gaya hidup, hormon, dan kurang bersihnya daerah kewanitaan sehingga menimbulkan jamur yang menyebabkan penyakit. Justru dengan menggunakan daun sirih akan membantu membersihkan dan mencegah timbulnya jamur.
Mitos ketiga takut karena ada kandungan sabun di daun sirih. Sebagai sebuah produk yang memimpin pasar dikategorinya, Sabun Daun Sirih Sumber Ayu sabun sirih telah teruji secara klinis, mengandung pH balance 3.5 yang tidak akan menyebabkan iritasi. Sehingga kandungan sabun di dalamnya tidak akan mempengaruhi kondisi vagina.
Mitos keempat yakni takut menyebabkan kemandulan. Sabun Daun Sirih Sumber Ayu tidak menyebabkan kemandulan karena telah teruji secara klinis dan dermatologi.
Mitos kelima, takut karena mengandung zat kimia dan pengawet yang dapat menyebabkan iritasi. Adapun Sumber Ayu Sabun Daun Sirih terbuat dari bahan alami pilihan. Selain itu produk ini juga tidak menggunakan bahan kimia serta pengawet sehingga aman untuk digunakan.
Mitos keenam yaitu takut hilang keperawanan. Hal ini jelas salah, sebab daun sirih tidak menyebabkan hilangnya keperawanan. Keperawanan hanya akan hilang jika telah melakukan hubungan intim atau hubungan seksual.
Mitos ketujuh, yakni lebih nyaman pakai sabun biasa. Padahal, sabun biasa lebih berbahaya, karena sabun biasa bersifat pH Basa yang akan merubah pH vagina menjadi >7 (menjadi Basa) yang dapat menyebabkan iritasi pada daerah kewanitaan selain itu suasana Basa di vagina akan menyebabkan flora normal vagina berkurang sehingga bakteri jahat akan mudah berkembang biak. Sementara Sabun Daun Sirih Sumber Ayu mengandung pH balance 3.5.
Mitos kedelapan yakni takut vagina terinfeksi. Vagina tidak akan terinfeksi selama penggunaan sabun sirih sesuai aturan pakai. Yakni menggunakan di saat menstruasi, keputihan dan jika tidak terdapat luka di vagina.
Mitos kesembilan, tidak tahu kandungan daun sirih. Daun sirih mengandung zat antiseptik, antioksidan dan anti jamur. Jenis tumbuhan ini biasa digunakan untuk mengatasi gangguan keputihan dan atau lendir yang berlebihan, serta gatal-gatal dan bau tak sedap.
Mitos Terakhir, yakni cara pakai rumit. Untuk diketahui, penggunaan sabun sirih hanya untuk bagian luar vagina. Proses usapan pada kulit vagina dianjurkan dari arah depan ke belakang, lalu setelah dibasuh sampai bersih segera dikeringkan dengan handuk lembut.
Sepuluh mitos inilah yang dicoba dilawan dan diluruskan Sumber Ayu Sabun Daun Sirih. Karena itu mereka mengeluarkan varian produk yang akan membantu para wanita baik ibu – ibu maupun remaja untuk menjaga dan melindungi daerah kewanitaan mereka. Sumber Ayu Daun Sirih terbagi atas dua macam. Yakni Sabun Sirih Regular dan Sabun Sirih Plus. Sabun Sirih Regular memiliki enam varian produk dengan aroma yang unik dan segar : rose, floral, musk, fruity, orchid, dan natural Sedangkan Sabun Sirih Plus memiliki tiga varian plus confident, active, dan fresh yang mengandung ekstrak pinang, gambir dan kepel. Selain Sabun Sirih Sumber Ayu mempunyai variant lulur mandi pula.
Tips Merawat Daerah Organ Intim
Bagi wanita, perawatan daerah kewanitaan menjadi amat penting karena berkaitan erat dengan sirkulasi menstruasi, keputihan, hubungan seks dan kehamilan. Ini semua dapat menggangu keseimbangan asam dan basa (pH) dia area kewanitaan. Perubahan dari keseimbangan pH ini bisa disebabkan oleh penularan infeksi kuman, pengunaan sabun atau faktor fisik, ataupun masalah kebersihan diri. Sering kali pada saat menstruasi seorang wanita menjadi tidak nyaman dan mengalami gatal-gatal serta mengeluarkan lendir keputihan yang tidak normal. Untuk membersihkan daerah kewanitaan secara efektif, SUMBER AYU mempunyai produk pembersih kewanitaan Daun Sirih yang sangat efektif untuk membersihkan daerah kewanitaan, terbuat dari bahan alami dengan kandungan pH seimbang 3,5. Pembersih kewanitaan SUMBER AYU Daun Sirih ini terbuat dari daun sirih alami yang telah dipakai sejak dari jaman nenek moyang bangsa Indonesia sebagai bahan antiseptic, TIDAK mengandung BAHAN KIMIA yang diproses melalui teknologi terkini dan telah dilakukan UJI KLINIS untuk memastikan kualitasnya sehingga aman untuk digunakan sehari-hari.
Langkah-langkah merawat daerah organ intim wanita agar tetap sehat
• Usahakan senantiasa menjaga daerah kewanitaan agar tetap kering atau tidak mudah lembab
• Membersihkan bagian luar kemaluansetelah buang air kecil atau air besar dengan menggunakan pembersih kewanitaan yang terbuat dari bahan alami. Caranya yaitu dengan mengusapkan dari arah depan ke belakang dan dibilas dengan air bersih.
• Disaat haid, wanita dianjurkan untuk segera mungkin mengganti pembalut dan celana dalam jika merasa tidak nyaman atau mulai terasa lembab terutama pada hari-hari yang banyak mengeluarkan darah (hari pertama sampai ketiga), ini dikarenakan darah bisa menjadi media yang sesuai untuk kuman berkembang biak.
• Hindari kebiasaan memasukan jari atau pancuran air ke dalam liang vagina dengan tujuan membersihkan bagian dalam vagina. Perlakuan ini akan membunuh bakteri baik dalam vagina sejenis bacteri lactobacilli.
• Hindari menggunakan sabun mandi pada alat kelamin karena dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit atau gatal. Gunakan Pembersih Kewanitaan alami Indonesia yang mengandung pH balance 3.5 untuk menghindari iritasi.
• Pasangan suami istri dianjurkan untuk senantiasa membersihkan organ intim dengan air sebelum dan setelah hubungan seks untuk kebersihan yang optimal.
• Usahakan untuk dapat buang air kecil minimal setengah jam setelah hubungan seksual untunk mengurangi resiko jangkitan kuman pada kantung kemih (urinary tractinfection).
• Hindari memakai pakaian dalam sintetik terlalu ketat karena dapat menyebabkan kulit mudah lembab karena terganggunya peredaran udara pada kulit dan akhirnya dapat memudahkan perkembangan kuman atau jamur.
• Pakaian dalam atau underwear perlu ditukar minimal 2-3 kali sehari terutama pada hari-hari saat menstruasi dan keputihan. • Hindari perilaku seks bebas. • Atur pola makan dan gaya hidup yang sehat serta cukup istirahat dan olahraga yang teratur.

malu ah ........

kenapa harus terjadi .............
mengapa ini terjadi ..........

dan apapapa

Wednesday, March 17, 2010

bioLogiawaN: fisiologi serangga

bioLogiawaN: fisiologi serangga

fisiologi serangga

phitulas muaret rung ewu sepuluh ,,,,,,,,
system Respirasi sistem nie gak kalah jauh beda dengan hewan hewan lain yaitu berurusan dengan O2 dan CO2 cuma pada serangga mempunyai karakteristik yang sangat khas yaitu sistem trakhea , sistem utama transport gas pada serangga
 spirakel - batang trakhea - cabang trakhea - trakheulus
maka sistem ini terbuka yang melalui spirakel berada pada sepanjang abdomen dan bagian ujung chaput pada emphemeroptera dan plecoptera menggunakan sistem tertutup , sistem yang dimana tidak menggunakan spirakel sabagai sisitem utama atau disfunction spirakel, ada beberapa alasan tidak menggunkan spirakel yaitu ...
1. masalah perkembngan nya yang menggunakan media cair , misal pada larva nyamuk yang mharus berada maka tidak membutuhkan spirakel tetapi menggunakan pembuluh udara mirip snorkle kalajengking air dan serangga yang berhabitat di air melalui ventilasi atau spirakel abdominal sehingga masuk kedalam batang trakhea pada kumbang air dan kumbang selam tidak juga menggunakan spirakel tapi menggunakan penyimpanan selam plastron untuk menampung udara

buat apa saja

lebih baik terdampar daripada harus duduk atas kurrsi
lebih sakit daripada sehat hanya bualan
lebih baik celaka daripada hidup dalam kedustaan
lebih baik tertabrak kereta daripada menabrak moral
hidup ini .....
jiwa ini ....
dan
raga ini ..
semarang, 17 maret 2010

Thursday, March 11, 2010

damapak pembangunan jalan tol di gedawang

Pengembangan infrastruktur wilayah/kota mejadi sebuah prioritas utama dalam meningkatkan performance wilayah/kota sekaligus sebagai alat untuk mempermudah akses keluar masuk nya investor untuk mendukung roda perekonomian khususnya di provinsi Jawa Tengah. Sudah barang tentu para investor akan tertarik dengan kemudahan akses transportasi yang menjadi salah satu faktor penting dalam berinvestasi termasuk keamanan dan keselamatan investasi yang sudah ditanamkan-nya. Tampa kemudahan dalam transportasi maka akslerasi menjadi lambat dan sangat tidak menguntungkan bagi investor untuk. mengembangkan bisnisnya. Oleh sebab itu tidak salah jika Proyek Pembangunan Jalan tol Semarang-Solo yang menjadi program prioritas pemerintah provinsi Jawa tengah yang harus selesai sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Meski proyek ini menjadi program prioritas, dalam pelaksanaannya (pembangunan sarana dan prasarana) tidak boleh menafikkan aspek lingkungan. Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa pembangunan jal tol dimanapun berada, selalu merubah fungsi dan tata guna lahan ber ribu-ribu hektar sepanjang jalur Semarang sampai Solo. Dengan perubahan fungsi dan tata guna lahan sudah bisa dipastikan akan ada dampak signifikan yang terjadi dan pada akhirnya merugikan masyarakat juga. Ganti rugi jalan tol yang telah dibagikan kepada warga yang terkena rute memang bisa menjawab sebagian kecil permasalahan yang ditimbulkan. Namun aspek lingkungan tetap harus lebih diperhatikan dampaknya. Seperti pembangunan yang sekarang sedang melewati rute di wilayah kelurahan Gedawang. Dampaknya sangat dirasakan sekali oleh warga seperi debu dan partikulat yang berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit ISPA (infensi Saluran Pernapasan Akut), lumpur yang mengalir masuk ke jalan perumahan pdan mengancam enduduk saat hujan deras karena pembangunan jalan tol tidak di back up sistem drainase terlebih dahulu, menjadi gersang, dll. Salah satu dampak yang cukup kentara adalah terpotongnya akses jalan menuju perumahan Villa Krista Gedawang, dimana jalan tol ini tepat persis sekali jalurnya memotong di depan Gapura perumahan tersebut. Dulu warga yang melirik Villa Krista Gedawang untuk dijadikan sebagai tempat hunian keluarga sudah tentu memiliki tujuan agar rumah yang di huni sejuk, asri dan jauh dari kebisingan, namun dengan keberadaan tol Semarang- Solo yang nantinya akan beroperasi, rasa-rasanya keinginan penghuni akan bergeser dan jauh dari harapan semula. Maka daripada itu saya sebagai pemerhati lingkungan sangat berharap pemerintah provinsi juga merehabilitasi lingkungan yang terkena dampak pembangunan jalan tol.

tanah

Pembentukan tanah merupakan hasil interaksi 5 faktor pembentuknya, yaitu: batuan induk, iklim, organisme, tofografi, dan waktu. Dalam bentuk hubungan matematik dapat dinyatakan sebagai berikut:

Tanah = ¦ (batuan induk, iklim, organisme, tofografi dan waktu)

Dari persamaan di atas terlihat bahwa:

1. Makin banyak variasi dalam faktor pembentuk tanah, makin banyak jenis tanah yang dihasilkan.

2. Sifat-sifat tanah tergantung kepada kualitas faktor-faktor pembentuknya.

Batuan induk dalam bentuk batu, padas dan mineral bumi lainnya merupakan bahan baku proses pembentukan tanah. Batuan induk akan hancur oleh perubahan gaya-gaya fisika dan kimia dari iklim seperti hujan, perubahan suhu udara, gerusan sungai, atau hempasan laut. Iklim akan mempengaruhi pelapukan batuan melalui proses-proses pelarutan, hidrolisis, hidratasi, dehidratasi, oksidasi-reduksi dan sebagainya. Penghancuran batuan induk terjadi juga karena gangguan organisme seperti pelapukan oleh bakteri atau aktivitas hewan, tumbuhan dan manusia. Pengolahan tanah dan penambahan berbagai bahan ke tanah selama budidaya tanaman ikut berkontribusi terhadap pembentukan tanah.

Proses pembentukan tanah dari batuan induk ini tergantung kepada waktu dan lokasi dimana proses tersebut terjadi. Pembentukan tanah adalah proses yang dinamis dan akan terus berjalan seiring dengan bertambahnya waktu. Tanah akan selalu mengalami perubahan baik dari sifat fisika, kimia maupun biologi. Dalam kaitannya dengan waktu, tanah dibedakan atas tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua. Karakteristik tanah juga berlainan antara satu tempat dengan tempat lainnya.





Kerusakan Tanah

Pada tanah yang sudah dikelola dan dimanfaatkan untuk budidaya tanaman, proses dinamisasi tanah sangat tergantung kepada aktivitas manusia dan vegetasi tanaman yang tumbuh. Manusia dapat melakukan tindakan-tindakan yang mendorong kerusakan tanah atau sebaliknya memberi perlakuan yang akan meningkatkan tingkat kesuburan dan produktivitas tanah. Cara manusia mengelola tanah serta menentukan pilihan tanaman di suatu lahan sangat berpengaruh terhadap perubahan tanah tersebut.

Pada dasarnya, fungsi tanah untuk pertanian ada 2. Pertama, tanah berperan sebagai sumber unsur hara atau makanan bagi tumbuhan. Kedua, tanah merupakan media atau matriks tempat akar tumbuhan berjangkar, tempat air tersimpan, dan tempat unsur-unsur hara pupuk dan air ditambahkan. Kedua fungsi tanah di atas bisa hilang atau berkurang, Berkurang atau hilangnya fungsi tanah disebut kerusakan tanah. Penurunan fungsi yang pertama dapat diperbaharui dengan cara pemupukan dan pemberian bahan organik. Akan tetapi, berkurangnya atau hilangnya fungsi yang kedua sangat sulit diperbaiki karena membutuhkan waktu yang sangat panjang, puluhan sampai ratusan tahun.

Menurut Arsyad (1989) kerusakan tanah dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain:

1.

Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran tanaman
2.

Terakumulasinya garam pada daerah perakaran atau tersingkapnya unsur beracun ke daerah perakaran
3.

Penjenuhan tanah oleh air (drainase terhambat)
4.

Erosi.

Kerusakan tanah akibat salah satu faktor di atas dapat menurunkan kemampuan tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Kehilangan hara atau bahan organik terjadi karena diambil tanaman secara berlebihan tanpa diimbangi dengan pemasukan (pemupukan) atau hilang karena terbawa aliran air dan angin. Unsur hara yang mengalami proses oksidasi-reduksi dalam tanah bisa berubah menjadi unsur yang dapat menguap ke udara. Unsur yang tidak berbahaya bisa berubah menjadi senyawa yang mematikan tanaman. Mineral pirit (FeS2) yang berada di lapisan bawah tanah gambut dapat teroksidasi bila didrainase secara berlebihan, sehingga meracuni akar tanaman.

Air yang menggenang berpengaruh buruk terhadap perakaran tanaman karena menghambar sirkulasi udara ke dalam tanah. Keadaan kekurangan udara kemudian akan mennyebabkan perubahan keseimbangan hara tanah dan mikroba di sekitar perakaran, sehingga akan berdampak negatif terhadap kesuburan tanah dan dapat mengubah sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam menjaga stabilitas agregat tanah. Kekurangan udara akan menurunkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara. Paling tidak ada 3 pengaruh merusak dari kelebihan air, yaitu: (1) terbentuknya zat-zat beracun, (2) kekurangan oksigen untuk proses respirasi tanaman, dan (3) tidak terbentuknya ion nitrat karena proses-proses denitrifikasi. Nitrat merupakan salah satu bentuk unsur N yang bisa diserap akar.



Erosi

Erosi Cipratan Hujan

Erosi Lembar

Erosi Alur

Erosi Parit

Di daerah tropika seperti Indonesia yang bercurah hujan tinggi, penyebab utama kerusakan tanah adalah erosi air. Erosi adalah terkikisnya lapisan tanah dari suatu lokasi ke lokasi lain. Selain disebabkan oleh air, erosi sendiri bisa terjadi karena hembusan angin. Angin yang bertiup kencang akan memindahkan lapisan tanah atas. Erosi angin jarang terjadi dan pengaruhnya tidak signifikan di Indonesia.

Erosi terdiri dari 2 macam, yaitu erosi normal dan erosi yang dipercepat. Erosi normal bisanya terjadi pada hutan atau tanaman yang tumbuh alami. Laju kehilangan tanah pada erosi normal lebih rendah atau sama dibanding laju pembentukan tanah, sehingga tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan tanah. Erosi dipercepat adalah erosi yang menimbulkan kerusakan tanah dan biasanya dipicu oleh perlakuan manusia terhadap tanah tersebut. Dalam kaitannya dengan konservasi tanah, maka erosi yang dipercepat merupakan macam erosi yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

Air merupakan media utama dalam kasus erosi yang dipercepat. Erosi dipercepat karena air bisa terjadi akibat limpasan air hujan di permukaan tanah, terkikisnya tanah oleh aliran air atau hempasan gelombang, serta longsor. Air hujan yang jatuh akan menumbuk permukaan tanah, mengganggu struktur tanah. Pada tanah yang berstruktur lunak atau gembur, tumbukan hujan menyebabkan tanah akan terpercik ke permukaan dan butiran-butiran yang tercerai akan jatuh kembali ke permukaan tanah (rain-splash erosion). Aliran permukaan kemudian akan membawa butiran-butiran tanah tersebut ke tempat lain. Bila aliran permukaan atau limpasan air hujan (surface runoff) menggerus lapisan atas secara merata, maka erosi yang terjadi disebut erosi lembar (sheet erosion). Bila aliran permukaan membentuk alur-alur kecil di atas tanah, maka dinamakan erosi alur (rill erosion). Namun bila aliran permukaan membentuk saluran yang lebih dalam dan tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah secara manual maka disebut erosi parit (gully erosion).

Urutan bentuk-bentuk erosi di atas sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1 menunjukkan tingkat kerusakan yang ditimbulkannya. Erosi parit lebih berbahaya dibanding erosi alur. Demikian juga, erosi lembar lebih merusak dibanding erosi cipratan hujan. Urutan tersebut juga menggambarkan bahwa sekecil apapun erosi yang terjadi tidak dapat dibiarkan terus berlangsung, karena pada gilirannya akan semakin merusak tanah. Erosi lembar kalau dibiarkan kemungkinan akan berkembang menjadi erosi lembar atau erosi parit.

Erosi air umumnya akan menghilangkan atau mengurangi lapisan atas tanah yang subur, gembur dan berkadar bahan organik tinggi. Akibatnya, tanah menjadi miskin atau berkurang kesuburannya, berkurang kemampuannya dalam menahan air, serta semakin padat dan sulit ditembus akar. Input produksi yang dibutuhkan pada tanah-tanah yang tererosi agar bisa mendukung pertumbuhan tanaman secara baik lebih banyak dibanding tanah yang tidak tererosi.

Aliran sungai biasanya akan menyebabkan kerusakan dalam bentuk longsoran tanah. Tanah-tanah yang berada di tebing sungai akan tergerus pada bagian tepinya dan masuk ke aliran sungai. Bentuk erosi ini dinamakan erosi tebing sungai. Erosi tebing sungai biasanya terkait dengan banjir dan tata guna lahan di bagian daerah aliran sungai. Lahan-lahan yang gundul tidak mampu menangkap air hujan yang datang, sehingga air langsung masuk ke sungai.

Longsor adalah bentuk lain dari erosi. Bila dalam proses erosi tanah terangkut secara bertahap, maka pada kejadian longsor tanah terangkut sekaligus dalam jumlah yang besar. Longsor terjadi akibat meluncurnya suatu volume tanah di atas lapisan agak jenuh air dan ini bisanya terjadi pada lereng yang cukup curam.

Erosi yang menggerus lapisan atas tanah berakibat buruk bagi tanah dan tanaman. Menurut laporan Cuff (1978) erosi yang mengikis 1 cm lapisan olah tanah dalam luasan 1 ha akan membawa setara 350 kg nitrogen (N), 90 kg fosfat (P), 1.000 kg kalium (K), 650 kg magnesium (Mg), dan 1.050 kg kalsium (Ca).

Banyaknya unsur hara yang hilang dari tanah yang tererosi tergantung kepada banyaknya hara yang terbawa serta besarnya erosi. Secara umum kehilangan unsur hara dapat dihitung dengan cara mengalikan kandungan unsur hara dalam tanah dengan jumlah tanah yang hilang. Kehilangan unsur hara kemudian diikuti oleh penurunan produktivitas tanaman.

Areal Tebu yang Mengalami Longsor



Disamping berakibat buruk pada tanah yang tergerus, erosi juga menyebabkan gangguan pada lokasi lain, dimana bahan yang tererosi diendapkan. Tanah yang terbawa oleh erosi akan mengendap di tempat lain dan ini juga menjadi problem. Kalau tanah tersebut terbawa sungai kemudian masuk ke bendungan atau dam, maka hal itu dapat menyebabkan pendangkalan. Umur pakai dam atau bendungan akan berkurang secara drastis. Proses pendangkalan biasanya akan diikuti dengan eutrofikasi atau pengkayaan air dam sehingga akan ditumbuhi oleh eceng gondok dan tanaman air lainnya. Tumbuhan yang menutupi permukaan air ini akan menghambat difusi oksigen kedalam air, sehingga bisa merusak ekosistem dan kualitas air.